Pendidikan Karakter, Kenapa Perlu?
Sumber Foto: Koleksi Pribadi
Sengaja saya membongkar-bongkar kembali tumpukan buku-buku lama saya. Memang ada beberapa buku lama dari zaman perkuliahan S1 dimana saya memantapkan hati untuk memenuhi panggilan nurani sebagai aktivis HAM dan pendidik perdamaian yang tidak saya titipkan di rumah orang tua saya di Balikpapan. Salah empatnya adalah buku-buku suntingan Bapak Budhy Munawar-Rachman yang kalau tidak salah saya dapatkan secara gratis dengan penuh kesyukuran pada 2015 ketika saya hadir di salah satu forum di Universitas Paramadina untuk acara PUSAD (Pusat Studi Agama dan Demokrasi) di Aula Nurcholish Madjid. Jujur, saya sejujurnya melompat-lompat membaca keempat buku ini. Saya membuka-buka kembali buku ini karena teringat Bapak Budhy bercerita bahwa justru ia menemukan keislamannya ketika berkuliah di STF Driyarkara, yang mana juga merupakan salah satu kampus impian saya khususnya untuk menempuh S3. Amin saja untuk saat ini. Memang tidak pek ketiplek cerita Beliau sama persis dengan saya, tapi minimal saya banyak mengalami pasang surut perjalanan spiritual termasuk menemukan kembali keislaman saya khususnya sufisme dari berkecimpung di dunia perdamaian dan keberagaman khususnya dialog lintas iman. Semoga suatu hari bisa kembali belajar langsung dari Bapak Budhy. Sehat selalu, Pak. 🙏🏻
Comments
Post a Comment